Saat mendengar kata ‘Radioactive’, pastinya akan
terlintas sebuah istilah sains yang familiar, seperti sebuah zat yang berguna bagi perkembangan
teknologi sains dunia.
Film Radioactive ini perdana tayang pada tahun 2019 di
Toronto International Film Festival.
Namun, di Indonesia film ini tayang di tahun 2021 karena terhalang oleh
pandemi COVID-19, film ini akhirnya tayang pada platform digital streaming.
Film Radioactive ini berasal dari buku yang berjudul
Radioactive: Marie & Pierre Curie: A Tale of Love and Fallout yang ditulis
oleh Lauren Redniss.
Marie Sklodowska-Curie merupakan perempuan pertama yang mendapat penghargaan Nobel, satu-satunya orang yang meraih dua kali Penghargaan Nobel, dan juga satu–satunya orang yang mendapat Penghargaan Nobel dalam dua bidang sains yang berbeda. Marie kemudian menikah dengan Perrie Curie yang merupakan seorang ilmuwan hebat di masa itu, dan dikaruniai dua orang putri yang bernama Irene Curie dan Eve Curie. Kehidupan serta ambisinya dalam menemukan radioactivity memang menjadikan film ini lebih menarik untuk ditonton.
Film ini disutradari oleh Marjani Satrapi, Rosamund Pike, aktris
yang membintangi film drama thriller-komedi yang rilis di Netflix dengan judul
‘I Care A Lot’, yang dibintangi oleh Marie Sklodowska-Curie.
Selain Rosamund, pemeran lain seperti Sam Riley, Simon Russell
Beale, Anya Taylor-Joy, Sian Brooke, dan deretan dari pemain pendukung lainnya
juga turut ambil bagian pada film ini.
Adegan yang Diiringi Kilas Balik dan Kilas Maju
Dalam film ini, penonton akan disajikan pada perjalanan kehidupan
seorang perempuan cerdas yang terlihat disajikan dengan cukup cepat, dari asal
muasal ia mulai meniti karirnya, hingga kehidupan keluarganya.
Pergolakan batin yang ia rasakan akibat dari masa lalu yang buruk
pun turut menghadirkan beberapa adegan masa kecilnya yang juga mempengaruhi
kehidupan masa kininya.
Selain itu, film ini juga beberapa kali menampakkan dampak dan
konsekuensi dari penemuan Marie pada masa yang akan datang. Perpindahan adegan
ini yang membantu mendramatisir film dengan cara mempertontonkan tiga masa yang
berbeda.
Sayangnya, adegan kilas balik yang ditampilkan hanya sedikit, tidak terdapat
kilas balik tentang latar belakang bagaimana akhirnya ia dapat memutuskan untuk
menjadi seorang ilmuwan serta mengapa ia begitu tertarik dengan dunia sains.
Hal inilah yang menjadi pertanyaan para penonton, apa motivasi
terbesar dari Marie Curie hingga ia menjadi sangat ambisius terhadap dunia
sains.
Ambisi yang akhirnya mengalahkan segalanya
Sebagai seorang perempuan dengan ketertarikan yang besar terhadap
dunia kimia dan fisika, Marie menjadi begitu ambisius terhadap mimpinya. Ia
begitu bersemangat hingga ia tidak memikirkan kehidupannya sendiri.
Dalam perjuangannya menjadi seorang ilmuwan dengan nama yang besar,
ia juga banyak menghadapi halang rintangan seperti diskriminasi terhadap
gendernya sebagai seorang perempuan dan rasnya sebagai orang Polandia, juga tentang
kehidupan percintaannya, serta perannya sebagai seorang ibu.
Namun, keseluruhan hal tersebut tidak mengganggunya sama sekali. Ia
selalu terlihat fokus dengan apa yang sedang ia kerjakan tanpa harus mencampur
adukkan masalah pribadinya. Bahkan, ketika ia didiskriminasi secara verbal oleh
lelaki, bahkan hal itu tidak pernah mempengaruhi semangatnya untuk dapat melanjutkan
penelitiannya. biografi film
Kesimpulan Film
‘Radioactive’ menjadi film biografi terbaik yang menarik perhatian para
penonton karena bukan hanya menghadirkan sebuah kisah perjalanan seorang ilmuwan
perempuan, tapi juga menyuguhkan bagaimana pola pikir feminisme yang terjadi pada
abad ke 19, di mana seorang perempuan masih dianggap remeh oleh kaum laki-laki. rekomendasi film biografi
Demikianlah ulasan tentang film Radioactive, meskipun begitu dalam
film tersebut tetap memberikan inspirasi serta pengetahuan baru yang mungkin
sebagian orang masih saja merasa asing dengan istilah sains tersebut.