Drama Snowdrop Ramai Diperbincangkan Netizen, Ada Apa?
Baru beberapa hari lalu sejak ditayangkan
oleh JTBC, drama Korea yang berjudul Snowdrop ini telah ramai diperbincangkan banyak
orang, bahkan drama ini sempat menuai pro dan kontroversi yang panas di antara
sesama netizen seolah-olah ingin menarik ulur tali yang sudah basah. Ada apa
sebenarnya?
Perlu diketahui, ternyata pada
tanggal 21 Desember 2021 lalu sutradara yang menggarap drama Snowdrop tersebut telah
diadukan secara resmi. Hal itu tentu bukanlah tanpa alasan, melainkan karena drama
tersebut dinilai telah mengandung unsur kontroversial pada cerita yang ditampilkan.
Secara terang-terangan, hal tersebut tentu dianggap sebagai pelanggaran yang
dengan jelas dicantumkan pada Undang-Undang Keamanan Nasional. Penayangan Snowdrop
pun menyebabkan sejumlah pihak di Korea menjadi marah besar, bahkan drama ini
diramai-ramaikan agar dihentikan penayangannya.
Menurut pengaduan tersebut, drama
Snowdrop ini dianggap sudah menaburkan kontroversi distorsi sejarah yang
menyinggung tentang mata-mata yang diromantisasi dan dianggap telah membenarkan
perilaku spionase. Tidak sampai di situ, cerita yang disajikan pada drama
tersebut pun bisa berdampak pada konflik internal yang nantinya bisa
menyebabkan perpecahan. Sebagai warga negara Korea, seharusnya sang sutradara
harus lebih jeli mengenai hal itu, terlebih menyangkut unsur demokratisasi
negaranya sendiri.
Namun, nyatanya bukan hanya itu
saja. Joo Hyun—sang sutradara lagi-lagi harus sabar menghadapi sikap netizen
yang telah turun tangan dalam mengeluarkan petisi. Petisi tersebut berisi
tentang permintaan untuk berhenti menayangkan drama Snowdrop yang sudah
ditandatangani oleh 267 ribu orang lebih. Petisi tersebut merupakan bukti
kemarahan warga Korea yang telah menyinggung adanya gerakan pro demokrasi dalam
drama tersebut.
Sebenarnya drama ini juga sudah
mendapat kritikan keras dari netizen sejak mulai bocornya informasi mengenai
drama tersebut, terlebih mengenai nama tokoh Eun Young Cho yang dianggap mirip
dengan tokoh simbolis pro demokrasi, yakni Chun Youn Cho. Pada peristiwa yang
sebenarnya, Chun Young Cho disiksa dan dipenjara, begitu pula dengan suaminya
yang mendapat perlakuan yang sama dan dituduh sebagai mata-mata hingga akhirnya
meninggal dunia. Tim produksi Snopdrop yang peka terhadap hal itu pun langsung
mengganti nama tokohnya menjadi Young Ro.
Dari beberapa episode yang sudah ditampilkan,
sudah diperlihatkan adegan yang menggambarkan mata-mata Korea Utara sebagai
pengunjuk rasa. Padahal menurut sejarahnya, pengunjuk rasa gerakan demokrasi
mendapat perlakuan yang sangat tidak baik, yakni disiksa, dianiaya, dibunuh,
bahkan keliru dituduh sebagai mata-mata. Di samping itu, drama ini juga dinilai
dapat memberi pemahaman yang keliru pada masyarakat luar mengenai budaya Korea.
Seharusnya dalam mengulik cerita
sejarah, sutradara harus bisa mengemasnya menjadi cerita yang lebih inspiratif
tanpa menaburkan unsur distorsi di dalamnya. Mungkin perlu menonjolkan sisi
lain yang perlu diungkap dan membentuk kesan yang berbeda, seperti drama
kolosal Moon Lovers contohnya.
Menyinggung hal itu, nasib Snowdrop
saat ini sudah semakin mengkhawatirkan, padahal Snowdrop sendiri adalah debut
pertama Jisoo Blackpink dalam membintangi drama. Sejak ditayangkannya trailer
pada beberapa waktu lalu, drama ini sebenarnya sudah mendapatkan kritik pedas
dari netizen, terutama mengenai akting Jisoo yang dinilai kurang maksimal dan
terkesan seperti dipaksakan. Selain itu, suara Jisoo yang dinilai sengau pun
dianggap tidak layak dalam mengisi voice
over pada trailer drama tersebut.
Terlepas dari itu, drama Snowdrop
yang menuai pro dan kontra ini pun tetap akan ditayangkan meskipun menimbulkan
kericuhan di sosial media. Pihak JTBC mengungkapkan bahwa akan ada penjelasan
mengenai hal tersebut pada episode mendatang.
Posting Komentar untuk "Drama Snowdrop Ramai Diperbincangkan Netizen, Ada Apa?"